Hujan di kotaku

Hujan. Serangkaian air yang turun dari atas entah itu dari langit atau surga. Air hujan itu selalu terlihat berlomba-lomba untuk jatuh ke bumi dimata saya. Ada yang bilang, hujan adalah berkah namun ada juga yang bilang hujan itu pertanda buruk. Saya sendiri percaya keduanya. Terkadang hujan memang sebuah berkah yang luar biasa, namun tak jarang pula hujan itu sebagai pertanda buruk. Tergantung dimana hujan itu datang dan kondisi daerah yang dikunjungi hujan serta dari kacamata mana seseorang menilai hujan itu sendiri.

Hujan itu menjadi berkah ketika musim kemarau yang tak kunjung usai, begitu pula sebaliknya, hujan bisa menjadi pertanda buruk tatkala hujan datang berhari-hari tak kunjung reda pula. Banjir melanda seluruh wilayah daerah sekitar sungai.



Bagi saya, hujan adalah pertanda buruk dan berkah. Pertama, hujan sebagai pertanda buruk. Jangan salah mengartikan kata “pertanda buruk”, karena yang saya maksudkan “pertanda buruk” adalah hanya sebagai tanda saja atau sebagai peringatan buat manusia. Setiap kali hujan datang, hal itu selalu mengingatkan manusia akan bahaya banjir, sehingga manusia membersihkan sungai-sungai dan saluran2 air yang sering terlupa ketika hujan tak lagi datang. Hujan juga selalu mengingatkan manusia akan bahaya penyakit demam berdarah, agar manusia selalu rajin membersihkan air kamar mandi dan juga air2 tergenang lainnya yang pada intinya mengajari manusia untuk selalu waspada dan menjaga kebersihan.

Kedua, hujan sebagai berkah. Pengertian kata berkah disini juga luas. Berkah itu tak harus berbentuk sesuatu yang nyata. Kebahagiaan, ketenangan dan kesejukan juga termasuk berkah bukan?

Ya, bagi saya hujan memberikan kesejukan, ketenangan dan kebahagiaan. Coba rasakan dan resapi betapa kesejukan yang diberikan hujan pada kita itu melebihi kesejukan AC. Cobalah renungkan ketenangan seperti apa yang diberikan hujan pada kita? Sebuah ketenangan yang luar biasa melebihi ketenangan yang terjadi ketika bu narti atau pak dang goreng sedang mengajar saya waktu SMA dulu.

Lantas kebahagiaan apa yang hujan berikan pada kita?

Kebahagiaan yang diberikan hujan itu juga tergantung bagaimana kita menikmati hujan dan menilai hujan itu sendiri seperti kesejukan dan ketenangan yang hujan berikan. Kebahagiaan itu bisa berupa tidur pulas, atau yang lainnya.

Dan hari ini saya menikmati hujan dengan cara seorang fahmi kecil dulu. Ya, saya menikmati hujan yang turun dengan derasnya di kota kelahiran saya siang ini dengan cara fahmi kecil. Pada awalnya saya hanya memandang hujan itu dan mencoba menghitung jumlah air yang jatuh sebisa saya. Namun seketika itu saya teringat sebuah kebiasaan yang sering saya lakukan waktu kecil tatkala hujan turun yaitu bermain kapal kertas. Saya pun langsung mengambil kertas dan membuat kapal dari kertas. Lalu mengambil payung dan berjalan keluar menuju jembatan sambil membawa 4 buah kapal yang siap berlayar. Setelah sampai di jembatan saya pun mulai menjatuhkan kapal pesiar saya 2 buah dan mengamati laju kapal pesiar itu hingga tak terlihat oleh kedua mata saya.
Masih ada 2 buah kapal yang memang saya sisihkan untuk jalur pelayaran yang lain yakni di sebuah selokan depan rumah saya. Saya mulai melepaskan kapal dari rumah saya yang kemudian saya ikuti hingga akhirnya berakhir pula di sungai. Ah, betapa menyenangkannya saat2 itu. Sebuah kebahagiaan masa kecil yang sedang saya ulangi.

Lantas, bagaimana cara anda menikmati hujan? Duduk, nonton tv, tiduran di kamar, bernyanyi, maen hujan2an, berfacebook ria, atau hanya mendengarkan lagu sambil melihat hujan? Tak ada masalah dengan cara menikmati hujan,asalkan anda memang sudah menikmati hujan itu sebagai berkah bukan sebagai musibah atau kesialan.

28 maret 2010

PaTLu itu Fahmi

13 komentar:

  1. Aryadevi mengatakan...:

    iya kawan ^_^% hujan adalah berkah bagi bumi, tinggal yang hidup diatasnya dapat menyikapi.

  1. tiwi mengatakan...:

    tiap cuaca yg diberikan Tuhan, kt wjb bersyukur, n jgn lupa tindakan u ramah lingkungan spy tiap hujan dtg, tak ada lg banjir.okay, ttp menulis teman,...nice post.

  1. Unknown mengatakan...:

    asal jgn banjir aja ya

  1. Patlu itu Fahmi mengatakan...:

    @aryadevi,,,
    iya sob,,,tinggal bagaimana manusia itu sendiri...

    @tiwi
    bersyukur,,,itulah hal yang ingin sayah sampaikan secara tersirat,,,
    thanks sob...

    @SCb
    ya klo banjir itu berarti tuhan sedang mengingatkan kita betapa lalinya kita,,,entah itu lali menjaga bumi titipannya,,,atau yang lainnya...


    terimakasih atas kunjungan dan komentarnya sob....

  1. yuliani indri lestari mengatakan...:

    sy sringkali terpegun kagum melihat hujan... irama dan volume yang tersusun rapi dan indah... sungguh suatu anugrah ^_^

  1. rosanakmami mengatakan...:

    saya suka hujan
    suka banget malah...
    hujan, melodi terindah,... :)

  1. Anonim mengatakan...:

    Saia menikmati kebisingan hujan... Semakin didengarkan, semakin saia sadar kalau hujan sama sekali tidak bising,, hujan menawarkan irama datar yang bisa kita imajinasikan sendiri.. Mirip dalam adegan dalam Kuch Kuch Hotta Hai dimana Shakhrukh Khan dan Kajool yang bisa berdansa di dalam deru hujan (dalam alunan Piano)...

    Atau hanya sekedar menikamati riak-riak air yang berkejaran... Sungguh menyenangkan

  1. Patlu itu Fahmi mengatakan...:

    @all wah ternyata banyak juga orang yang menikmati hujan dengan caranya sendiri...

    asik,,,punya temen yang sama menikmati hujan...

  1. Patlu itu Fahmi mengatakan...:

    @ semangat bersama,,,
    sayah baru sadar kalo semangat bersama itu njenengan om Tonx,,,

    gimana ibu2 yang di bis ntu...
    ada fotonya ga????
    hehehehehehe

  1. Anonim mengatakan...:

    Ah.. saia ndak sempet ambil gambar, posisi gelap, lebih enak nggeser tempat duduk sambil nyenggol-nyenggol..
    Kyakakakak...

  1. Patlu itu Fahmi mengatakan...:

    wkwkwkwkwka...
    doyan juga ternyata...

  1. Anonim mengatakan...:

    Sensasinya om... Guriiiihh...

  1. Anonim mengatakan...:

    saya suka bau air hujan yang pertama kali menyentuh tanah,, it's smell so good for me,, :)

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan jejak anda di kotak ini. Terima kasih atas kunjungan dan jejaknya.

Related Posts with Thumbnails

Komentar paling Anyar

Search


Kata Mutiara

"Hiduplah sesuka hatimu, bukan sesuka nafsumu."

Empoenya Rumah

Foto saya
Ga ada yang sempurna... Akupun masih jauh dari sempurna... Aku hanya manusia biasa yang juga mempunyai ego, amarah, keinginan, kesalahan,,,dan nafsu...

Penunjuk waktu

Followers

Powered By Blogger
Diberdayakan oleh Blogger.

KotaK saling SAPA

Name :
Web URL :
Message :

jumlah pengintip blog