Rabu, 30 Juni 2010 |
0
komentar
Saya sambut pagi di hari minggu dengan menikmati pantai tirto samudro. Pagi ini saya memang sudah berjanji pada keponakan saya untuk mengajaknya ke pantai tirto samudro. Tepat pukul 5 pagi, saya meluncur dengan mobil babe. Enak juga menikmati pagi di pantai tirto samudro ini. Angan saya melayang ke masa lalu saya. Saat dimana saya sering kali menghabiskan waktu minggu pagi di pantai ini pula. Hanya saja dulu saya menggunakan sepeda onthel bersama-sama kawan-kawan saya.
Dulu saya tak menganggap bahwa jarak antara rumah saya sampai pantai tirto samudro itu jauh, sehingga tak ada kata lelah walaupun saya tempuh dengan mengayuh sepeda. Namun, jika sekarang di suruh naik sepeda dari rumah menuju ke pantai tirto samudro, saya sendiri tak tahu masih sanggup atau tidak. Entahlah, mungkin kapan-kapan harus saya coba, agar saya tahu jawabannya.
Dulu saya tak menganggap bahwa jarak antara rumah saya sampai pantai tirto samudro itu jauh, sehingga tak ada kata lelah walaupun saya tempuh dengan mengayuh sepeda. Namun, jika sekarang di suruh naik sepeda dari rumah menuju ke pantai tirto samudro, saya sendiri tak tahu masih sanggup atau tidak. Entahlah, mungkin kapan-kapan harus saya coba, agar saya tahu jawabannya.
Saya hentikan kendaraan tepat di pinggir jalan, dan membiarkan keponakan bersama ibunya bermain di pantai. Saya sendiri mencoba untuk menikmati pantai tirto samudro dengan cara saya yakni berjalan kaki di tepi pantai sambil sesekali mengambil tempurung kerang atau karang mati yang berbentuk pipih dan melemparnya ke tengah laut, lalu menghitung jumlah pantulan yang dihasilkan.
Ah, sungguh menyenangkan. Seolah-olah hanya ada saya dan laut. Saya melempar dan laut menangkapnya. Ya, seolah2 saya sedang bermain lempar tangkap dengan sang laut. Kenikmatan yang saya dapatkan tanpa rencana. Sebuah kenikmatan yang membuat saya terdiam sejenak, menarik nafas dalam-dalam lalu mencoba menikmati keluarnya udara dari saluran pernafasan saya. Satu kenikmatan lagi yang saya dapatkan yaitu mensyukuri nikmat Tuhan saat menghirup udara. Sebuah kenikmatan yang sangat sering saya lupakan dan abaikan.
Dua kenikmatan di hari minggu pagi saya. Bagaimana dengan anda?
28 maret 2010
PaTLu itu Fahmi
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan jejak anda di kotak ini. Terima kasih atas kunjungan dan jejaknya.